top of page
Writer's picturevisualpublikasi202

Bedah Film Mile 22


Pada 23 Februari 2022, KSM KOIN kembali mengadakan bedah film yang berjudul Mile 22. Film ini pertama kali rilis di tahun 2018 dengan tokoh utama James Silva yang diperankan oleh Mark Wahlberg. Salah satu aktor Indonesia, Iko Uwais, juga mendapat peran penting dalam film dengan berperan sebagai Li Noor, seorang triple agent yang sebenarnya menjadi musuh utama James Silva. Film diawali dengan adegan dimana sekelompok agen rahasia menjalankan misi mereka. Kelompok yang dipimpin James Silva itu awalnya berpura-pura menanyakan alamat yang ada di 111 Christmas Street dan menyerang dari pintu depan kemudian membuka pintu belakang agar anggota tim yang lain dapat masuk. Orang-orang yang ada di dalam rumah dimana target misi berada berhasil disandera. Diketahui bahwa penghuni rumah tersebut adalah agen rahasia Rusia.

Misi James Silva dan anggotanya kali ini adalah mengambil hard disk komputer yang ada di rumah itu. Awalnya semua berjalan lancar hingga pesawat pengintai mendeteksi ada satu orang lagi dari pihak musuh yang bersembunyi di balik dinding. Tanpa diduga, orang yang bersembunyi tadi melepas tembakan ke arah Alice, salah satu anggota tim James Silva, dan keributan itu dimanfaatkan agen Rusia lain untuk balik menyerang dan mengaktifkan peledak yang ada di rumah tersebut. Adanya perlawanan dari pihak musuh membuat Alice serta anggota yang lain saling tembak dengan para agen Rusia. Alice dan salah satu temannya, Sam, berhasil menembak mati satu persatu musuh yang ada di dalam rumah. James yang sejak awal berjaga di luar, juga berhasil menembak mati salah seorang pemuda yang berusaha kabur. Setelah membunuh semua musuh dan berhasil mendapat barang yang mereka incar, James Silva bersama timnya pergi sebelum ledakan terjadi.

Setelah menonton berita terkait misi yang sebelumnya ia jalankan, Silva mengetahui bahwa orang yang ia bunuh saat itu adalah pemuda Rusia berusia 18 tahun. Enam belas bulan kemudian, di kota Indo Carr, James Silva bersama anggotanya mendapat misi lain yaitu mencari Cesium yang hilang. Cesium adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan peledak. Namun sayangnya, mereka gagal menemukan apa yang mereka cari. Mereka hanya menemukan senjata-senjata dan lukisan palsu di lokasi tempat mereka mencari Cesium.

Adegan berpindah ketika seorang bernama Li Noor menerobos masuk dengan mobilnya ke kedutaan besar Amerika Serikat yang ada di Indocarr. Ia turun dari mobil sambil mengacungkan sebuah disk ke arah anggota keamanan. Ternyata Li Noor adalah informan yang bekerjasama dengan Alice. Disk yang Li Noor bawa tersebut berisi data dimana lokasi Cesium berada, namun disk itu terkunci dan jika tidak segera dibuka, data didalamnya akan hilang dalam waktu 8 jam. Alice awalnya tidak yakin dengan Li Noor. Ia baru percaya bahwa Li Noor jujur tentang data pada disk tersebut setelah laki-laki itu meminta Alice memeriksa ulang temuannya di lokasi awal pencarian Cesium. Ternyata benar-benar ada Cesium dibalik lukisan palsu yang mereka temukan. Alice kemudian mendesak Li Noor memberikan password disk tersebut namun Li Noor menolak. Ia berjanji akan memberi password-nya jika pihak Amerika mau membawanya keluar dari Indocarr dengan selamat.

Kedutaan Amerika didatangi wakil Menlu Indocarr dan Axel, Kepala Kepolisian Indocarr. Mereka meminta pihak Amerika menyerahkan Li Noor karena laki-laki itu telah berkhianat dan melakukan spionase pada negaranya sendiri. Tentunya pihak Amerika menolak. Di sisi lain, Li Noor sedang menjalankan pemeriksaan, mulai dari tes kebohongan hingga tes kesehatan. Saat tes kesehatan berlangsung, Li Noor sadar bahwa dua orang yang memeriksanya adalah pihak Indocarr yang diperintahkan untuk membunuhnya. Perkelahian pun terjadi, Li Noor berhasil membunuh dua orang tersebut meskipun ia sendiri babak beluk. Upaya pembunuhan ini membuat James sadar bahwa Li Noor adalah aset berharga bahkan dianggap ancaman oleh pihak Indocarr. Akhirnya mereka setuju untuk membawa Li Noor keluar dari Indocarr.

James Silva dan anggotanya keluar dari keanggotaan resmi pegawai pemerintah AS untuk menjalankan misi rahasia. Operasi Overwatch Tittle 50 dimulai. Misinya hanya satu yaitu mengantarkan Li Noor ke bandara tempat pesawat yang akan membawa Li Noor keluar dari Indocarr dengan selamat. Target waktu menjalankan misi hanya 180 menit karena pesawat hanya akan mendarat selama 10 menit di bandara. Tanpa mereka tahu, sejak awal pihak Rusia telah mengintai pergerakan Amerika setelah berhasil menyadap sistem komputer mereka.

Misi James dan anggotanya tidak berjalan mulus, ditengah jalan mereka dibuntuti banyak pengendara motor. Pengendara motor itu berhasil menempelkan bom ke salah satu mobil tim Overwatch. Mobil tersebut meledak, menewaskan 3 anggota di dalamnya kecuali Sam yang sekarat. Drama terjadi, James dan sisa anggota terpaksa meninggalkan Sam yang sekarat dengan 2 buah granat di tangannya. Sam kemudian meledakkan diri bersama dua orang musuh yang berniat menyerangnya.

Penyerangan tidak berhenti sampai disitu, tim Overwatch sempat singgah di sebuah toko roti untuk mengambil persenjataan. Toko roti tersebut juga telah dikepung kepolisian. Sempat terjadi perkelahian dengan dua orang wanita yang awalnya berpura-pura menjadi pengunjung setelah sebelumnya pihak musuh berhasil meledakkan bom di dalam toko. Ledakan tersebut melukai salah satu anggota tim Overwatch yang lain, William Douglas “Dougie”.

Setelah berhasil keluar dari toko mereka masih harus kabur dari cegatan yang kesekian kalinya. Dengan kakinya yang terluka, Dougie terpaksa ditinggal untuk menghalau musuh sedangkan James, Li Noor, dan Alice tetap harus melanjutkan perjalanan.

Tiga orang yang tersisa masuk ke salah satu kompleks apartemen, berniat kabur dari kejaran kepolisian. Di sana kembali terjadi adegan tembak-menembak. Alice terpisah dengan James dan Li Noor karena menyelamatkan seorang anak kecil. James diperintahkan Bishop, atasannya, untuk melanjutkan misi namun ia menolak dan memaksa Bishop menuntun jalan ke Alice. James sempat marah, ia menyalahkan Li Noor, menganggap laki-laki itu penyebab Alice berada dalam bahaya. Akhirnya Li Noor setuju untuk menjemput Alice. James melepaskan borgol di tangan laki-laki itu dan meminta Bishop memadamkan listrik. Kembali terjadi tembak-menembak antara James dan kepolisian.

Di sisi lain, Alice dengan senjata yang tersisa di tangannya berusaha mempertahankan diri dan menyelamatkan anak yang ikut bersamanya. Sampai akhirnya Alice terjebak dan persenjataannya habis. Ia harus melawan satu orang musuh yang tersisa hanya dengan bermodalkan pecahan kaca. Saat Alice hampir mati tercekik karena kalah tenaga, Li Noor datang tepat waktu dan berhasil menembak musuh di kepala.

Mereka bertiga berhasil kabur dan melanjutkan perjalanan, namun lagi-lagi dicegat oleh kepala kepolisian. Karena tidak punya banyak waktu, Bishop memerintahkan anak buahnya untuk menembak Axel dengan misil dari pesawat pengintai.

Mereka berhasil sampai dengan selamat di bandara. Li Noor menepati janjinya untuk memberikan password disk tersebut dan ia naik ke pesawat dengan aman bersama Alice. Setelah disk terbuka, lokasi Cesium ditemukan namun disaat bersamaan komputer Bishop dan tim disadap pihak Rusia. Layar komputer mulai menampilkan kode-kode dalam bahasa Rusia dan perlahan wajah seseorang tercetak di layar. Sepersekian detik berikutnya Bishop dan tim ditembak sekelompok pasukan bersenjata yang masuk tiba-tiba.

Di akhir film, James sebagai satu-satunya yang selamat menceritakan pengalaman misi Overwatch tersebut. Sejak awal mereka membunuh orang yang salah, pemuda 18 tahun yang terbunuh di misi awal ternyata anak dari seorang wanita yang berkuasa. Sejak awal Li Noor berada di pihak Rusia. Ia dikirim memang untuk mengaktifkan Overwatch dan membalaskan dendam.

Secara keseluruhan film ini cukup seru walaupun akhir cerita terkesan menggantung. Meskipun begitu plot twist yang diberikan tidak terduga dan adegan aksi yang ditampilkan benar-benar terasa nyata sehingga penonton dapat ikut merasakan beban mental lewat ketegangan dan intensitas adegan yang diberikan. Beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia yang digunakan sebagai dialog dalam film patut diapresiasi karena secara tidak langsung telah memperkenalkan bahasa Indonesia ke penikmat film internasional, walaupun dari segi pelafalan masih kurang fasih. Film ini mengajarkan kita untuk mementingkan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi. Banyak karakter dalam film yang rela mati demi menjalankan misi. Salah satu yang tidak kalah penting, film ini mengajarkan kita untuk tetap waspada terhadap pengkhianatan.


32 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page