Rabu, 28 Februari 2018 Kajian Organisasi Internasional (KOIN) melaksanakan kunjungan instansi ke Asean Studies Center (ASC) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kunjungan seperti ini merupakan kunjungan yang dilaksanakan setiap tahunnya dan merupakan salah satu program kerja divisi komunikasi dan jaringan. Kedatangan kami disambut secara hangat di Gedung Fisipol Universitas Gadjah Mada. Acara dibuka oleh Karina reseacher dari ASC dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari perwakilan KOIN untuk menyampaikan tujuan dan maksud kedatangan. Kemudian, kami disajikan materi pertama yaitu pengetahuan umum tentang Asean yang disampaikan oleh Dian Fatmawati S.IP M.Si selaku sekretaris ASC.
ASEAN didirikan 8 agustus 1967 di Bangkok oleh lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada 7 oktober 2003, melalui Declaration of Asean Concord II yang dihasilkan pada pertemuan puncak ASEAN ke-9 di Bali para pemimpin negara ASEAN yang dihasilkan pada pertemuan puncak ASEAN ke-9 di Bali para pemimpin negara ASEAN mem
yang mempunyai tiga pilar yaitu Asean Security Community, Asean Economic Community dan Asean Socio Cultural Community. Tiga pilar ini menjadi paradigma baru yang akan menggerakkan kerjasama ASEAN ke arah sebuah komunitas dan identitas baru yang lebih meningkat.
Sebagai organisasi regional, ASEAN telah menunjukkan peran penting dalam menjaga stabilitas regional dan meningkatkan kerjasama ekonomi pasar bebas seiring dengan perkembangan regionalisme di Asia Tenggara. Namun, saat ini ASEAN masih harus menghadapi beberapa kendala seperti kesenjangan besar antara persepsi elit dan massa terhadap ASEAN, dan meningkatnya kekhawatiran akan kemampuan ASEAN dalam mendorong keamanan regional di masa depan terutama seiring dengan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan . Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk mendirikan ASEAN Studies Centre sebagai institusi akademis yang bertanggung jawab atas kajian kritis dan obyektif, serta pengaturan kelembagaan.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Putri Rakhmandhani N.R. MA terkait dengan program ASC. Salah satu program yang menarik perhatian para anggota koin yaitu ASEAN Youth Intiative Empowerment yang sudah terlaksana dalam 2 tahun terakhir. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu ASEAN di kalangan kaum muda sebagai aset untuk mengambil kesempatan di kawasan terpadu ini. Program lain ASC yaitu riset tentang isu isu yang ada di ASEAN lalu dipublikasikan dalam bentuk book atau paper dimana beberapa riset yang dilakukan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti University of Melbourne dan Thammasat University. Kemudian yang sangat menarik pengurus KOIN adalah program Magang yang diadakan oleh ASC.
Berdasarkan pemaparan dari pengurus ASC, selama ini belum ada mahasiswa/i Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta yang melakukan magang disana. Oleh karena itu,mereka mengharapkan ditahun ini dan tahun-tahun selanjutnya akan ada mahasiswa/i Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta yang melakukan
Setelah penjelasan materi selesai, diskusi berlanjut seputar pertanyaan dari beberapa pengurus KOIN tentang tantangan lain dalam bidang ekonomi selain kebijakan ASEAN yang elitis serta pantaskah Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa kita dengar dengan sebutan MEA diterapkan sejak 2012 atau masih diperlukan waktu lagi dalam peninjauan MEA. Di penutup acara,pengurus ASC menyampaikan harapan mereka agar hubungan ASC terjalin baik dengan KOIN.Bahkan mereka juga mengharapkan ini bukan kunjungan terakhir KOIN ke ASC tapi akan ada kunjungan KOIN lagi ke intansi instansi lainnya.
Reporter : Dinda Afrina Marfirah
Yorumlar