IOS Talkshow merupakan salah satu dari rangkaian acara IOS Fest. Acara yang berlangsung pada 18 Oktober 2019 ini dihadiri oleh mahasiswa seluruh Yogyakarta. IOS Talkshow mengundang beberapa pembicara ahli yang berasal dari berbagai background yakni dari akademisi, perwakilan pemerintah, dan organisasi internasional yang memiliki pengalaman di bidang kemanusiaan. Adapun pembicara yang turut serta dalam rangkaian acara tersebut ialah Novryan Pahlawan Sumharto yang merupakan Deputy Advisor dari International Committee of the Red Cross (ICRC), Ourina Ritonga dari Kementrian Luar Negeri, dan Nikolaus Loy dari UPN Veteran Yogyakarta.
Talkshow dipandu oleh host, Hestutomo Restu. Acara ini dibuka dengan pemamparan mengenai pentingnya kesadaran dan pengetahuan bagi mahasiswa akan prinsip-prinisip kemanusiaan. Banyaknya kasus kemanusiaan melibatkan berbagai subjek dari penjuru dunia untuk melindungi korban-korban konflik bersenjata dan situasi – situasi kekerasan lainnya.
Dalam kesempatannya, bapak Novryan menjelaskan bagaimana ICRC bekerja sebagai International Non – Governmental Organization (INGO) di bidang kemanusiaan. Misi-misi kemanusiaan yang dilakukan ICRC dilakukan dengan prinsip-prinsip dasar fundamental yaitu kemanusiaan, imparsialitas, netralitas, independensi, pelayanan sukarela, kesatuan, dan universalitas. Ketujuh prinsip tersebut menjadi inspirasi – cita-cita yang harus diperjuangkan oleh para sukarelawan dan staf Gerakan untuk mencegah dan meringankan penderitaan manusia dimanapun itu berada, baik pada masa damai, konflik bersenjata ataupun bencana alam. Sementara itu, untuk menjalankan misi kemanusiaan ICRC harus melakukan dialog secara bilateral dan confidence terhadap pemerintah serta masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan setiap tindakan ICRC dilakukan dengan proximity atau pendekatan. ICRC percaya bahwa lokalisasi dengan masyarakat perlu dilakukan karena masyarakat pasti lebih mengenal daerah tempat tinggal mereka.
Dilanjutkan oleh ibu Ourina Ritonga berbicara tentang kewajiban pemerintah dalam menangani permasalahan kemanusiaan yang umumnya terjadi di Indonesia. Penanganan-penanganan isu-isu kemanusiaan dilakukan dengan pembagian urusan kerja antara urusan pusat dan urusan daerah. Pemerintah mengusahakan untuk mendorong setiap warga negara dilindungi oleh Hak Asasi Manusia (HAM). Selain itu, pemerintah juga mengupayakan kerjasama dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal maupun NGO-NGO yang ada di Indonesia untuk berkonsolidasi dalam mengatasi masalah-masalah kemanusiaan yang ada.
Pembicara terakhir, Nikolaus Loy selaku Dosen jurusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta menyatakan bahwa dalam hal masalah kemanusiaan pemerintah beroperasi dengan norma kedaulatan. Adapun perspektif tentang norma kedaulatan itu yaitu; Pertama, semua organisasi Internasional harus tunduk pada otoritas negara; Kedua, kosmopolitanisme, yang menyatakan bahwa solidaritas kita sebagai manusia dapat melakukan hal-hal diluar batas-batas territorial negara seperti halnya misi-misi kemanusiaan yang dilakukan oleh NGO sebagai bentuk kepedulian mereka.
Pertanyaan-pertanyaan menarik peserta dikemukakan diakhir sesi Talkshow. Talkshow ditutup oleh Host dengan menarik kesimpulan dari ketiga pembicara yang hadir pada acara ini.
Notulen : Jesica Nikita Rachel br Ginting – Divisi Riset dan Data
Comments