top of page
Writer's pictureadmin

Monthly Discussion : Aksi WALHI dalam mengkampanyekan Perubahan Iklim


Kita sebagai mahasiswa tentunya tidak asing dengan yang namanya lingkungan bukan? Belakangan ini, isu lingkungan menjadi topik yang sering dibahas dan bahkan menjadi tema hangat di mata dunia, terutama tentang perubahan iklim. Dampak-dampak yang ditimbulkan terkait isu lingkungan juga menarik untuk ditelaah lebih lanjut.

KOIN sebagai Kelompok Studi Mahasiswa tentunya juga tidak mau ketinggalan dengan isu terhangat tentang lingkungan ini. Untuk itu, KOIN melalui Divisi Pendidikan, menyelenggarakan Diskusi Bulanan atau Monthly Discussion bertema “Aksi WALHI dalam mengkampanyekan Perubahan Iklim”, pada Rabu (7/03) di Laboratorium Organisasi Internasional. Kali ini, KOIN mengundang dua pembicara yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Pembicara pertama, adalah Ibu Erna Kurniawati, S.IP M.Si, dosen yang mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta. Pembicara kedua, ada Bapak Halik Sandera, selaku Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta yang menjabat mulai dari tahun 2013 sampai saat ini. Dari segi bidang, Ibu Erna dan Bapak Halik sebenarnya memiliki bidang yang sama, yang membedakan adalah, Ibu Erna merupakan akademisi, sedangkan Bapak Halik merupakan praktisi.

Ibu Erna selaku dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional memberikan materi tentang bagaimana perkembangan isu lingkungan menjadi isu global serta keefektifan diplomasi lingkungan dan Green Policy. Dari sudut pandang Hubungan Internasional, isu lingkungan merupakan isu yang setara dengan isu politik maupun isu keamanan. Bahkan, isu lingkungan bisa mengakibatkan dan menimbulkan konflik. Dari yang Ibu Erna jelaskan, terdapat beberapa isu yang harus ditangani terkait perubahan Iklim. Yang pertama, yaitu komitmen jangka panjang dari negara-negara yang meratifikasi Protokol Kyoto. Yang kedua, komitmen dari negara-negara berkembang untuk mengurangi kegiatan industri.

Di sesi kedua, Bapak Halik sebagai Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, memberikan materi tentang bagaimana WALHI berperan dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dari penjelasan beliau, WALHI telah melaksanakan beberapa program yang berdampak positif pada lingkungan maupun masyarakat.

Dalam sesi diskusi, Audiensi menanyakan beberapa masalah terkait dengan WALHI dalam melaksanakan programnya. Salah satunya, pertanyaan datang dari Karman, ia bertanya tentang kenapa pembangungan pembangkit listrik tenaga uap atau panas bumi/Geothermal ditolak oleh WALHI? Hal tersebut tentu dijelaskan secara gamblang dalam diskusi ini. Bapak Halik mengatakan, bahwa geothermal ini memang menjanjikan untuk dijadikan sebagai energi alternatif, namun, kekurangannya juga berdampak besar terhadap lingkungan di sekitarnya. Yaitu kekeringan atau lebih tepatnya krisis air. Hal itulah yang membuat WALHI menolak pembangunan PLTU.

Itulah kenapa diskusi bulanan yang diselenggarakan KOIN sangat menarik untuk diikuti dari awal acara sampai akhir acara. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya audiensi yang bertanya dengan pertanyaan kritis mereka. Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran WALHI sebenarnya sudah dapat dikatakan berhasil. Namun, Hal tersebut belum dikatakan berhasil secara sempurna jika masyarakatnya saja mempunyai kesadaran yang rendah terhadap lingkungan. Untuk itu, sebagai mahasiswa, kita harus ikut serta dalam mengkampanyekan tentang betapa pentingnya kesadaran terhadap lingkungan.

"Sustainable development is the pathway to the future we want for all. It offers a framework to generate economic growth, achieve social justice, exercise environmental stewardship and strengthen governance. " - Ban Ki Moon

Reporter : Tsabitha Faiq Fawazzi

40 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page