Oleh : Muwalliha Syahdani
Rabu, 14 Oktober 2020 KSM Kajian Organisasi Internasional (KOIN), FISIP, UPN “Veteran” Yogyakarta mengadakan lomba debate antar elemen di FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta khususnya jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Interlaboratory Debate adalah sebutan dari lomba debate tersebut yang mempertemukan lima KSM yaitu KSM KOIN, KSM Iron Fire, KSM Diplomacy Studies, KSM Defensia, dan terakhir KSM International Community (IC). Hadir pula 3 juri untuk menilai debate, yang pertama ada Ibu Melaty Anggraini, S.Hut., MA, lalu ada Muhammad Ammar H, S.iP., dan terakhir Oriza Sativa Ramadhana.
Gambar 1.1 : Dokumentasi Interlaboratory Debate 2020
Acara dimulai dengan pembukaan di pukul 07.30 – 08.00 waktu Jakarta. Selanjutnya masing-masing tim yang bertanding dibuat klasemen dan dibagi ke dalam breakout room dengan satu juri secara bersamaan. Tim pertama yang bertanding adalah KSM Iron Fire vs KSM IC lalu di room sebelah bertanding KSM Diplomacy Studies vs KSM Defensia. KSM KOIN menunggu di garis semifinal sesuai undian. KSM KOIN akan bertanding melawan pemenang dari klasemen KSM Iron Fire vs KSM IC.
Babak penyisihan dimulai tepat pukul 08.00 dengan roll call dari moderator. Pertandingan dimulai dengan KSM Iron Fire sebagai tim oposisi dan KSM IC sebagai tim pemerintah. Babak penyisihan debate dilakukan dengan mosi perusahaan multinasional bertanggung jawab terhadap hak asasi karyawan. Pertandingan dimulai dari tim pemerintah yang diwakili oleh pembicara pertama. Pembicara pertama dari tim pemerintah mengisyaratkan pentingnya CSR (Corporate Social Responsibility) dalam aktivitas perusahaan. Debate dilanjutkan dengan masing-masing pembicara menyampaikan argumentasi mereka. Babak penyisihan pertama berakhir dengan lolosnya tim oposisi yaitu KSM Iron Fire ke babak semifinal.
Pertandingan penyisihan juga dilakukan dengan KSM Diplomacy Studies vs KSM Defensia. Pada babak penyisihan kali ini, KSM Diplomacy Studies bertindak sebagai tim oposisi dan KSM Defensia berada di posisi pemerintah. Debate dibuka oleh moderator dengan memperkenalkan diri sekaligus juri debate, yaitu Ibu Melaty Anggraini, S.Hut., MA dilanjutkan dengan perkenalan pembicara dari masing-masing tim. Debate dimulai dengan pembicara pertama tim pemerintah dari KSM Defensia. Klasemen dilanjutkan dengan pembicaara pertama dari tim oposisi.
Pembicara pertama dari tim oposisi memberikan definisi atas mosi babak penyisihan. “Perusahaan yang bergerak di beberapa negara dan memiliki lini produksi dan lini distribusi di berbagai negara salah satunya di tempat mereka berasal”. Debate dilanjutkan dengan pembicara kedua tim pemerintah. Tim pemerintah menyanggah argumen dari tim oposisi yang mana mereka meng-highlight bahwa seharusnya yang bertanggung jawab terhadap pelanggaran hak asasi manusia adalah pemerintah. Babak penyisihan ruang dua berakhir dengan lolosnya tim oposisi yaitu KSM Diplomacy Studies ke babak semifinal.
Di babak semifinal, KSM KOIN berkesempatan untuk bertemu dengan KSM Iron Fire. KSM KOIN bertindak sebagai tim pemerintah dan KSM Iron Fire sebagai tim oposisi. Debate dibuka oleh moderator dengan menanyakan kesiapan kedua tim. Debate dimulai dengan mosi “Dewan ini percaya bahwa pemerintah menyebarkan penemuan isu vaksin Covid-19 agar nilai saham terus merangkak naik”. Pembicara pertama dari tim pemerintah memulai argumen dengan menunjukkan data IHSG/kepercayaan pemilik saham yang beranjak naik imbas narasi pemerintah tentang penemuan vaksin.
Interupsi terjadi antara argumentasi tim pemerintah oleh tim oposisi. Tim oposisi menanyakan argumen tim pemerintah khususnya tentang pernyataan presiden Joko Widodo tentang vaksin. Argumen dibalas oleh tim pemerintah tentang validasi kenaikan saham Bio Farma setelah pernyataan presiden Joko Widodo. Babak semifinal berakhir dengan lolosnya KSM Iron Fire ke Babak Final.
Di babak final, KSM Iron Fire sebagai tim pemerintah bertemu dengan KSM Diplomacy Studies sebagai tim oposisi. Debate dimulai dengan moderator memperkenalkan diri dan ketiga dewan juri. Mosi yang digunakan dalam debate babak final adalah mosi impromptu, yaitu “Dewan ini percaya bahwa pembukaan sektor pariwisata di masa pandemi sebagai upaya pemulihan ekonomi negara”. Sesi debate babak final selesai dengan penilaian juri salah satunya dari Muhammad Ammar yaitu tentang “relevansi fakta yang ditawarkan kedua belah pihak tentang justifikasi fakta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan mengaitkannya terhadap pariwisata”.
Pemenang I dan II dari Interlaboratory Debate 2020 diumumkan saat Webinar Nasional keesokan harinya (15 Oktober 2020).
Comments