top of page
Writer's pictureadmin

[REPORT] : KUNJUNGAN INSTANSI KOALISI PEMUDA HIJAU (KOPHI)



Oleh : Gabrielle Kabei


Pada Sabtu, 20 Maret 2021, KSM Kajian Organisasi Internasional (KOIN) telah melakukan sharing atau kunjungan kepada Koalisi Pemuda Hijau Indonesia atau yang dikenal dengan KOPHI. Dalam kunjungannya kali ini, KOIN mendapat banyak informasi langsung oleh Kak Zain Nabil Haiqal yang saat ini menjabat sebagai Ketua KOPHI periode 2020-2022.


Sesi ini dibuka dengan pengenalan langsung terkait KOPHI Nasional dan KOPHI Yogyakarta. KOPHI Nasional sendiri merupakan organisasi berbasis komunitas yang bersifat terbuka, fleksibel dan tidak terikat dengan instansi atau organisasi lainnya. KOPHI juga berbasis kerelawanan dan memiliki tatanan organisasi yang terstruktur. Pada awalnya komunitas ini didirikan dengan kekhawatiran terhadap perubahan iklim. Para pendiri KOPHI merasa bahwa dampak dari perubahan iklim ini sangat berbahaya dan sangat penting untuk dibahas.


KOPHI Yogyakarta didirikan tepatnya pada 28 oktober 2010 dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 2010. Tujuan awal KOPHI ini didirikan adalah untuk memberikan edukasi dan juga wadah bagi pemuda untuk melakukan pelestarian lingkungan. Salah satu isu lingkungan yang pertama kali diangkat oleh KOPHI Yogyakarta adalah tentang pertambanan pasir besi di Kulon Progo. KOPHI sendiri memiliki visi untuk menjadi wadah dan penggerak generasi muda Yogyakarta dalam berpikir, bertindak dan berkontribusi secara nyata dalam penanggulangan krisis Iklim dan ekologi di Yogyakarta. Visi KOPHI ini diikuti dengan beberapa misi mereka, seperti menciptakan budaya organisasi yang bersifat kekeluargaan, professional, aman, ramah, gotong royong dan inklusif. Selain itu, KOPHI juga berusaha untuk melampaui sistem politik dan menggerakan campaign berkelanjutan dalam pelestarian lingkungan. Lalu, KOPHI juga memiliki misi untuk menyebarkan kebenaran atas kerusakan ekologis, mewujudkan keselarasan antara manusia, satwa, dan lingkungan serta mengadvokasi dan menyikapi permasalahan lingkungan ekologis sesuai dengan peran mereka.


KOPHI sendiri memiliki fokus di beberapa masalah lingkungan, seperti sungai, air bersih, dan sanitasi layak. Lalu ada, reforma agraria dan ekstraktivisme, perubahan iklim, sampah, konservasi dan keanekaragaman hayati, serta ruang terbuka hijau. Di periode ini, KOPHI juga telah menghasilkan beberapa pencapaian, seperti menerbitkan jurnal, buku, literature, atau karya sastra yang berkaitan dengan lingkungan hidup. KOPHI juga memiliki beberapa program unggulan yang menjadi prioritas dan poros utama mereka. Diantaranya adalah KOPHI Water Protection. KWP merupakan campaign nyata yang bertujuan untuk menjaga mata air di hulu dan menghormati sungai. Program ini memiliki 3 aksi utama, yaitu memasang trash barrier di 3 sungai besar Yogyakarta, memulaikan sungai dan kehidupan didalamnya dengan menjaga dan memberikan edukasi terhadap anak-anak di sekitar pesisir sungai, serta yang terakhir ajakan bersih-bersih sungai yang secara rutin dilakukan. Selain itu ada juga KOPHI Wildlife Endemic, Nature, and Food Security Project yang merupakan campaign untuk memastikan perlindungan dan penyelamatan satwa endemik, tumbuhan, habitat, hutan hujan, dan ketahanan pangan. Lalu yang terakhir, adalah Jogja Darurat Sampah. Program ini juga merupakan campaign yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa pengelolaan sampah di Yogyakarta masih terbilang buruk dan bisa menjadi bom waktu kedepannya.


Selain itu, dalam mewujudkan visi dan misi mereka, KOPHI memiliki divisi-divisi yang sesuai dengan program kerja mereka. Divisi yang pertama adalah Penelitian dan Pengembangan (Litbang), divisi ini memiliki program kerja untuk melakukan diskusi hingga kajian strategis yang tetap berkaitan dengan isu lingkungan. Kemudian ada divisi yang merupakan pecahan dari litbang, yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (PDSM). PDSM berfungsi untuk merencanakan dan melakukan rekrutmen dan juga membuat rancangan alur kaderisasi dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pengembangan SDM organisasi. Ketiga ada divisi Media Informasi Hijau (MIH) yang dikhususkan untuk mengolah desain grafis, fotografi dan seluruh publikasi dan peliputan kegiatan KOPHI. Jika MIH merupakan informan secara virtual, maka divisi berikutnya atau Hubungan Masyarakat menjadi informan secara non virtual. Divisi ini bertugas untuk melakukan pendataan, pengorganisasian dan menjalin kerjasama dengan mitra strategis yang dibutuhkan organisasi. Berikutnya ada Ecopreneurship (ECOP) dan Advokasi. ECOP bertugas untuk merancang strategi bisnis sedangkan Advokasi berfungsi untuk mengelola seluruh keperluan advokasi serta berkoordinasi dengan divisi lain atau stakeholder terkait untuk melaksanakan fungsi kajian, strategi, metodologi. Divisi terakhir adalah Ragi Bumi. Divisi ini dikhususkan untuk membuat perencanaan dan melakukan eksekusi dari salah satu fokus KOPHI yatu mewarnai kehidupan di masyarakat


Sharing ini kemudian ditutup dengan banyak pertanyaan menarik yang disampaikan oleh teman-teman KOIN dan kesimpulan dari Kak Zain. Kak Zain juga menutup sesi ini dengan pesan terkait pentingnya kesadaran masyarakat terutama mahasiswa sebagai generasi muda penerus tentang dampak dari permasalahan lingkungan.




151 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page