top of page
Writer's picturevisualpublikasi202

“The Role of International Organization in Climate Change Around The World”



By Gabrielle Monalisa


Pada tanggal 31 Agustus 2022, KSM Kajian Organisasi Internasional (KOIN) melakukan

diskusi mingguan perdana onsite setelah dua tahun dilakukan secara online. Diskusi mingguan

kali ini mengangkat tema “The Role of International Organization in Climate Change Around

The World”, melihat bagaimana perubahan iklim sangat mempengaruhi dunia akhir-akhir ini.

Apa itu perubahan iklim, siapa yang terdampak, bagaimana itu terjadi, peran organisasi

internasional hingga saran-saran menjadi poin-poin penting dalam diskusi mingguan kali ini.


Diskusi dibuka dengan pemaparan materi oleh Benhard dan Bintang dengan fokus

pembahasan utama seperti apa dan efek dari perubahan iklim. Perubahan iklim nyatanya

diakibatkan dari efek rumah kaca dimana panas matahari yang harusnya terpantul ke angkasa

malah kembali ke bumi. Krisis-krisis iklim yang terjadi ini dapat membuat perubahan cuaca yang sangat ekstrim dan akan mempengaruhi keberlangsungan hidup kedepannya. Salah satunyapermasalahan iklim yang terjadi di China. Pemaparan materi juga menggunakan contoh-contoh dampak perubahan iklim yang terus menerus kita alami, seperti Banjir di Pakistan (25 Agustus 2022) dan Korea Selatan (08 Agustus 2022).


Dibalik banyaknya kasus permasalahan iklim yang terjadi, organisasi internasional telah

berperan semaksimal mungkin untuk mencegah dan mengatasi perubahan iklim, seperti WWF

melalui fokusnya pada konservasi alam, UNEP melalui berbagai upayanya dalam menanggulangi

perubahan iklim dan membangun instrumen peduli lingkungan, serta bagaimana IPCC dibentuk

atas respon terhadap urgensi gas rumah kaca. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan 3 poin

rumusan masalah yaitu: (1) kasus-kasus lainnya yang muncul akibat perubahan iklim, (2)

bagaimana peran OI dan (3) Apa yang seharusnya OI lakukan untuk mengatasi perubahan iklim.


Rumusan masalah yang diberikan nyatanya menimbulkan rasa ingin tahu dan banyak

pertanyaan serta pendapat dari teman-teman KOIN, terutama di poin apa saja faktor pemicu

perubahan iklim dan bagaimana itu terjadi. Sebagai contoh, permasalahan terkait sampah,

seperti apakah sampah dapat menyebabkan perubahan iklim dan apa dampaknya. Lebih lanjut

hampir seluruh teman-teman KOIN berpendapat bahwa hal itu bisa terjadi melihat tumpukan

sampah akan berpotensi sebagai sumber gas metana. Pendapat ini juga didukung dengan fakta

bahwa NASA juga telah melakukan upaya untuk membuang sampah ke luar angkasa dengan teknologi pembuangan limbahnya. Selain itu, diketahui juga bahwa pemanasan suhu bumi,

kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan badai karena perubahan iklim akan membawa

perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman,

dan berbagai organisme lain. Melihat bahwa efek rumah kaca ini berkelanjutan, tentunya

menimbulkan pertanyaan apa saja yang telah dilakukan oleh OI dan apa yang perlu dilakukan.


Seperti yang diketahui, OI sebagai wadah untuk menjaga dunia dari segala jenis

ancaman tentunya sangat dipertanyakan perannya. Dalam hal ini, OI tentu berperan untuk

mencegah dan mengatasi dampak yang terjadi akibat perubahan iklim. Dalam upayanya untuk

mencegah permasalahan iklim, Peran OI terlihat dari regulasi-regulasi yang dikeluarkan dan

kampanye-kampanye yang dilakukan. Sebagai contoh, PBB melalui program SDGs seperti

pengurangan penggunaan plastik. Selain itu, peran OI lainnya dapat dilihat dari kebijakan UNi

Eropa terkait penggunaan pot pengecasan , serta UNFCC melalui protokol Kyoto dan Paris

Agreement. Upaya-upaya ini juga dapat dikatakan cukup efektif melihat banyaknya negara yang

menratifikasi dan mengadopsi kebijakan-kebijakan terkait. Pengunaan mobil listrik di berbagai

negara juga menjadi bukti nyata bagaimana kebijakan ini sudah berlangsung dengan cukup

baik.


Dalam mengatasi dampak yang ada, UNDP membuktikan kontribusinya melalui UNRedd

di Myanmar. Program ini dilakukan untuk mengatasi kepunahan mangrove di 6 kabupaten yang

mencakup lebih dari setengah luas hutan mangrove. Sistem baru yang ada juga memungkinkan

pemerintah Myanmar untuk meningkatkan tata kelola hutannya dan melacak kandungan

karbon mangrove untuk inventarisasi gas rumah kaca nasional. Program 2 tahun ini merupakan

kerjasama Departemen Kehutanan Myanmar, UNEP, UNDP, FAO, dan NIFCI.

Diskusi ditutup dengan saran-saran dari teman-teman KOIN untuk OI kedepannya dalam

mengatasi permasalahan iklim. Saran-saran yang diberikan juga didasarkan pada tipe-tipe

organisasi, seperti IGO yang berhubungan langsung dengan negara dan mampu untuk

memberikan saran kedepannya, maupun untuk NGO yang lebih pada tindakan. Green policy

Economy menjadi salah satu saran yang dijabarkan oleh anggota KOIN. Sekalipun kebijakan ini

sudah berlangsung cukup lama tetapi negara-negara sudah seharusnya memajukan

kepentingan ekonomi tanpa mengesampingkan permasalahan lingkungan. Disisi lain, NGO juga

perlu untuk terus mengembangan kegiatan volunteer agar masyarakat terus memiliki perhatian

khusus terhadap isu iklim. Maka, sejatinya dibalik ini semua pentingnya untuk OI mengevaluasi

kebijakan-kebijakan maupun tindakan yang telah dilakukan, memilah mana yang dapat terus

dilanjutkan dan mana yang perlu direvisi atau diperbaiki. Diskusi pada akhirnya ditutup dengan

games menyenangkan dan foto bersama.

20 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page