Edited by : Nadia Fransiska, Data and Research Division
Kementerian luar negeri Indonesia baru-baru ini memanggil perwakilan kedutaan besar Vietnam terkait penabrakan kapal TNI AL KRI Tjiptadi 389 pada hari sabtu 27 April 2019 di laut natuna utara. Pemanggilan tersebut dialakukan untuk memintai keterangan sekaligus wujud protes Indonesia terhadap insiden kapal Vietnam memasuki wilayah perairan Indonesia.
Kata kunci :
1. Insiden penabrakan kapal ini diduga adanya aktivitas illegal fishing yang dilakukan kapal asing Vietnam di perairan Indonesia.
2. Sebanyak 12 ABK telah berhasil diamankan oleh TNI usai melakukan pencurian di wilayah ZEE Indonesia.
3. Belum adanya tindakan yang dilakukan pemerintah Vietnam terkait permasalahan illegal fishing tersebut.
Insiden di laut natuna utara ini bermula ketika kapal TNI AL KRI Tjiptadi-381 sedang membawa Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang tertangkap melakukan pencurian ikan wilayah Indonesia. Melihat kapal mereeka tertangkap, dua kapal pengawas ikan milik pemerintah Vietnam, KN 264 dan KN 231, langsung menabrak KRI Tjiptadi-381. Tindakan tersebut membuat KRI Tjiptadi-381 dan kapal KIA BD 979 mengalami kerusakan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geram. Di awal 2019 ini, sudah 4 kali kapal TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ditabrak kapal Vietnam ketika sedang menangkap kapal-kapal pencuri ikan.
TNI berupaya untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara government to government. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir adanya ketegangan atau insiden yang lebih buruk diantara kedua negara pasca-kejadian arogansi atau memalukan yang dilakukan kapal pengawas perikanan Vietnam.
Sources : https://kumparan.com/@kumparannews/respons-vietnam-atas-insiden-di-laut-natuna-utara-kami-lapor-ke-pusat-1r03goP2pgE
Read more :
Comments