top of page
Writer's pictureadmin

[Berita Terbaru – Trump Sebut Perjanjian Damai dengan Taliban Sudah ‘Mati’]

Edited By : Fransiscus Nauli Togatorop

Perundingan AS berbulan-bulan dengan para pemimpin Taliban, yang mengendalikan sebagian besar Afghanistan, berakhir pada hari Sabtu ketika Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa dia membatalkan pertemuan rahasia di Camp David dengan Taliban dan presiden Afghanistan. Pembicaraan itu bertujuan untuk mengamankan kesepakatan damai untuk mengakhiri 18 tahun peperangan.


Poin Kunci:


1. Membawa pasukan AS pulang dari Afghanistan merupakan salah satu tujuan kebijakan luar negeri utama Trump.


2. Seperti yang dikemukakan Zalmay Khalilzad negosiator Amerika Serikat, perjanjian itu akan memungkinkan penarikan awal sekitar 5.000 tentara AS sebagai imbalan atas komitmen Taliban untuk memutuskan hubungan dengan al-Qaeda dan janji bahwa tidak akan membiarkan organisasi teroris yang telah didesain di Amerika Serikat ada di wilayah tersebut di bawah kendali Taliban.


3. Trump memutuskan secara sepihak untuk menghentikan pertemuan tersebut sehari sebelum pertemuan tersebut dilaksanakan.


4. Trump menyatakan alasan ia menghentikan pertemuan tersebut dikarenakan terjadi serangan oleh Taliban dai Kabul pada Kamis lalu yang membunuh 12 orang termasuk satu orang tentara Amerika.


Tidak ada lagi perundingan AS-Taliban yang dijadwalkan, dan perjanjian yang hampir selesai, dinegosiasikan oleh Khalilzad selama 10 bulan terakhir, tampaknya sudah mati untuk saat ini. Sebuah pertemuan antara para pejabat Afghanistan dan para pemimpin Taliban - yang disetujui sebagai bagian dari kesepakatan AS-Taliban dan dijadwalkan akan diadakan di Oslo pada 23 September - telah dibatalkan, menurut pejabat Eropa yang bertanggung jawab mengaturnya. Sebuah konferensi donor untuk mendanai pembicaraan politik pasca-kesepakatan di antara rakyat Afghanistan, yang dijadwalkan minggu depan di London, sudah mengudara.


Sama seperti masa depan perundingan AS-Taliban masih diragukan, para pejabat militer tidak berkomitmen tentang apakah pasukan AS akan memotong kesepakatan yang diharapkan akan berlanjut."Jumlah pasukan yang kita miliki akan selalu menjadi tingkat yang sesuai yang kita butuhkan untuk memberikan keamanan di sana," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman. “Kami akan fokus pada misi kontraterorisme, dan kami akan fokus pada alasan kami masuk ke Afghanistan sejak awal, dan itu adalah untuk mencegah operasi teroris atau individu untuk memanfaatkan Afghanistan sebagai basis untuk beroperasi melawan Amerika. "


Sumber:






9 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page