Perempuan di Yaman menghadapi tantangan besar dalam berbagai aspek
kehidupan, mulai dari akses terhadap pendidikan, kesehatan, hingga hak-hak sosial
dan politik. Konflik yang berkepanjangan sejak tahun 2014 telah memperburuk
situasi sosial dan ekonomi, membuat perempuan berada di garis depan krisis
kemanusiaan. Dalam kondisi ini, Yemen Women Union (YWU) sebagai gerakan
Feminisme menjadi salah satu kekuatan utama yang mendorong perubahan bagi
perempuan di Yaman melalui berbagai program pemberdayaan. YWU berupaya
membangun kemandirian perempuan dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam
masyarakat, menghadapi tekanan dan ketidakadilan akibat konflik yang berlangsung.
Program pemberdayaan ekonomi YWU memainkan peran penting dalam
membantu perempuan Yaman, terutama mereka yang menjadi kepala keluarga
setelah kehilangan anggota keluarga akibat perang. Pada 2017, YWU meluncurkan
beberapa inisiatif ekonomi yang memberikan pelatihan kewirausahaan dan
keterampilan kerajinan tangan kepada perempuan, terutama di daerah pedesaan.
Langkah ini tidak hanya membantu perempuan mendapatkan penghasilan, tetapi juga
mengurangi ketergantungan mereka pada bantuan kemanusiaan. Dengan adanya
bantuan modal dan pelatihan tersebut, perempuan mampu menciptakan sumber
pendapatan baru yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri dan keluarga.
Menurut laporan UN Women pada 2020, lebih dari 5.000 perempuan telah dilibatkan
dalam program ini, membantu memperkuat ekonomi lokal meskipun situasi krisis
terus berlangsung.
Di samping pemberdayaan ekonomi, YWU juga memfokuskan diri pada
advokasi hak-hak perempuan. Sejak didirikan pada 1990, YWU konsisten menjadi
garda terdepan dalam mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan di
Yaman. Peran mereka sangat penting pada masa Arab Spring 2011, di mana mereka
berpartisipasi dalam protes untuk menuntut perubahan politik yang lebih inklusif
terhadap perempuan. Pada tahun 2018, YWU berkolaborasi dengan Oxfam untuk
mengadvokasi pemberlakuan hukum perlindungan perempuan dari kekerasan
domestik, meskipun implementasinya masih menemui banyak tantangan di tengah
konflik yang terus berlanjut. Menurut laporan Human Rights Watch pada 2021,
YWU turut berperan dalam memperjuangkan beberapa revisi undang-undang yang
lebih memperhatikan hak-hak perempuan, khususnya dalam perlindungan dari
kekerasan berbasis gender.
YWU juga memberikan kontribusi dalam pelayanan kesehatan bagi
perempuan Yaman, khususnya terkait kesehatan reproduksi dan dukungan psikososial
bagi mereka yang terdampak perang. Konflik berkepanjangan telah mengakibatkan
banyak perempuan kehilangan akses ke pelayanan kesehatan yang layak, dan YWU
bekerja sama dengan WHO sejak 2016 untuk menyediakan layanan kesehatan
reproduksi bagi perempuan hamil, serta dukungan bagi mereka yang mengalami
trauma akibat kekerasan. Menurut data UNICEF, tingkat kematian ibu di Yaman
meningkat drastis sejak konflik dimulai, menjadikan program kesehatan YWU
semakin penting. Selain itu, pada tahun 2019, layanan psikososial yang disediakan
YWU telah melayani lebih dari 3.500 perempuan, membantu mereka untuk pulih dari
trauma dan mendapatkan kembali kekuatan mental di tengah situasi sulit. YWU terus
berjuang untuk mengatasi ketidakadilan yang dihadapi perempuan Yaman, dengan
upaya untuk membangun kemandirian ekonomi, memperjuangkan hak-hak
perempuan, dan menyediakan dukungan kesehatan yang sangat dibutuhkan. Meski
tantangan yang dihadapi sangat besar, langkah-langkah yang diambil YWU
menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari keberanian perempuan untuk
melawan ketidakadilan. Melalui gerakan pemberdayaannya, YWU telah
menunjukkan bahwa harapan masih ada bagi perempuan Yaman untuk bangkit dari
keterpurukan, meski jalan menuju kesetaraan gender di negara ini masih panjang.
Reference:
UN Women, "Women Economic Empowerment in Yemen: 2020 Progress Report,"
Human Rights Watch, "Yemen: Women’s Rights Under Siege," 2021.
UNICEF, "Yemen Conflict: Impact on Maternal and Child Health," 2019.
Yemen Women Union, "Annual Report on Psychosocial Services," 2019.
Comments