top of page
Writer's picturevisualpublikasi202

Kolaborasi Yunani dan Israel dalam naungan World Food Travel Association (WFTA)

oleh : Nafisa Khairani


Dewasa ini, kuliner bukan lagi menjadi hal yang asing terdengar. Bahkan, kuliner sudah menjadi salah satu media tren untuk mencoba banyak jenis makanan yang berasal dari banyak tempat. Hal ini kemudian dimanfaatkan untuk banyak tujuan salah satunya ialah sebagai sarana diplomasi antar negara. Tiap negara mempromosikan kuliner khasnya sebagai nilai daya tarik untuk meningkatkan pengaruh budaya mereka di dunia internasional. Kegiatan promosi inilah yang disebut dengan gastrodiplomasi. Sebagai contoh kegiatan, kolaborasi yang dilakukan oleh Yunani dan Israel pada bulan April lalu dalam sebuah proyek yang memiliki tujuan membimbing siswa dari kedua negara untuk mempelajari tentang kebudayaan kuliner. Proyek ini merupakan gagasan dari Institut Pelatihan Kejuruan Pariwisata Thessaloniki yang berada di Yunani.


Negara Yunani yang memiliki sejarah panjang diplomasi dan filosofi di Dunia yang hingga saat ini masih memberikan pengaruh besar budaya barat. Acara ini digelar oleh Wakil Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata Israel, Kobi Barda dan Wakil Menteri Pariwisata Yunani, Sophia Zacharaki dan dimitrai oleh Institut Pelatihan Kejuruan Pariwisata Thessaloniki, perusahaan pemasaran pariwisata, Respond On Demand Ltd, serta dinaungi oleh World Food Travel Association (WFTA) sedangkan dari pihak israel dimitrai oleh Kementerian Pariwisata Israel, institut Kuliner Yerusalem dan Sekolah Kuliner Dan Gourmet. Konsep acara ini berlangsung dengan sederhana. Siswa kedua negara akan bertukar resep masakan tradisional. Jadi, siswa perwakilan sekolah Yunani memasak hidangan tradisional dari Israel, sedangkan siswa perwakilan sekolah Israel memasak hidangan tradisional dari Yunani. Setiap perwakilan merekam proses memasak dan ditayangkan secara langsung selama acara, seluruh peserta juga berkesempatan untuk menonton video yang menunjukkan proses memasak setiap resep.


Erick Wolf, Pendiri sekaligus Direktur World Food Travel Association (WFTA), memberikan sambutan pesan mengenai urgensi gastrodiplomasi sebagai instrumen yang menunjang kelanjutan komunikasi lintas budaya dengan makanan. Dilanjutkan oleh Ketua Dewan Direksi World Food Travel Association (WFTA), Maria Athanasopoulou, kemudian diikuti oleh Udi Goldschmidt, duta besar bersertifikat World Food Travel Association (WFTA) dari Israel yang ikut memberikan paparan materi tentang sejarah gastrodiplomasi dan pelestarian budaya kuliner. Sebagai perwakilan, Chrissa Krassa, Duta Besar World Food Travel Association (WFTA), memoderatori acara ini.


World Food Travel Association (WFTA), sebagai organisasi yang menaungi acara ini, berharap bahwa proyek ini dapat menarik partisipasi studi kuliner dan memberikan perspektif baru mengenai gastrodiplomasi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi evolusi budaya kuliner dari seluruh dunia. Gastrodiplomasi yang dimulai sebagai inisiatif negara oleh berbagai pemerintah di seluruh dunia, juga diharapkan dapat menjangkau melampaui batas-batas politik dan lembaga pemerintah sehingga dapat memberikan peran yang besar bagi pertumbuhan ekonomi, diplomasi maupun bagi national identity.


Referensi:

WFTA. “New International Youth Gastrodiplomacy Project”. https://worldfoodtravel.org/new-international-youth-gastrodiplomacy-project/ , diakses pada 23 Mei 2022

30 views0 comments

Comments


bottom of page