top of page
Writer's pictureadmin

MENUNGGU MASA DEPAN NATO, PEMENANG AKAN DITENTUKAN SEGERA?

Oleh : Mafhan Afriko


Sejak kedatangan Donald Trump sebagai Presiden, Amerika Serikat telah menjadi urusan yang penuh gejolak di dalam badan NATO. Jelas terlihat, ada kontroversi yang telah dilakukan oleh Donald Trump, dendam dan bahkan pemogokan olehnya. Sebagai pemimpin paling kuat dan paling tinggi di Amerika Serikat, Donald Trump selalu menjadi pusat perhatian di acara-acara besar NATO.


Gambar 1.1 : Sesi foto bersama pemimpin negara anggota NATO di KTT NATO di Brussel, Belgia

Ada harapan akan api kemenangan dan masa depan yang lebih baik. Trump telah menyerang NATO selama kampanye pemilihan ditahun 2016 dengan menggambarkan NATO sebagai barang yang usang dan menguras isi dompet dari Amerika Serikat itu sendiri. Sementara disisi lain Trump sangat akomodatif tentang musuh utamanya yaitu Rusia yang menandakan bahwa Trump terang-terangan menerima sikap keras Rusia terhadap sekutunya, misalnya, bahwa dia akan siap untuk menerima aneksasi Krimea yang dilakukan oleh Vladimir Putin.

Tuduhan yang diberikan kepada Trump bahwa beliau memiliki hubungan dekat dengan Kremlin membuatnya terbebani selaku presiden Amerika Serikat. Tidak hanya itu saja, sudah muncul isu sejak tiga tahun lalu pada pertemuan pertama NATO setelah pemilihannya dan secara resmi menjadi Presiden Amerika Serikat, bahwa baru saja terbongkar bahwa Michael Flynn, penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat, telah mengadakan pertemuan secara rahasia tanpa diketahui oleh Sekutu NATO yang dilakukan dengan duta besar Rusia untuk Washington, Sergey Kislyak, dan salah satu topik pembicaraan yang dibahas di dalam pertemuan rahasia tersebut adalah pencabutan sanksi yang dijatuhkan pada Moskow atas keterlibatannya dalam urusan perselisihan Ukraina dengan Russia.


Gambar 1.2 : (dari kiri) Mantan Perdana Menteri Montenegro, Milo Dukonovic bersama Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg di KTT NATO di Brussel, Belgia 2016

Pejabat NATO melihat bahwa Trump membela Flynn, yang baru saja mengundurkan diri setelah pengungkapan tentang pertemuan rahasia tersebut terungkap oleh NATO dan kemudian akan dihukum di bawah penyelidikan Mueller. Pemilihan Presiden tahun ini merupakan situasi yang luar biasa bagi sekutu barat Amerika di NATO untuk disaksikan dan diatasi secara adil sesuai dengan peraturan di NATO. Walaupun ada sedikit keraguan di sekutu NATO yaitu Negara Kanada dan di seberang Atlantik tentang mas depan NATO yang kemungkinan bahwa apa yang terjadi pada NATO di masa depan akan sangat bergantung pada siapakah pemenang didalam pemilihan tahun ini, entah itu Donald Trump atau Joe Biden yang memenangkan pemilihan. Sekutu NATO berharap masa depan NATO akan lebih baik lagi ketika pemimpin baru Amerika Serikat telah resmi diangkat sebagai Presiden.

Donald Trump jelas bukan presiden Amerika pertama yang menuntut orang lain di dalam tubuh NATO untuk membelanjakan lebih banyak anggaran untuk pertahanan dan Trump pun tidak akan menjadi yang terakhir. Banyak kritik publik yang dilakukan berulang kali dari pemerintah Republik dan Demokrat tentang apa yang dipandang sebagai AS yang menanggung bagian beban yang tidak adil dimasa pemerintahan Trump. Washington awalnya tidak bersedia untuk berpartisipasi, tetapi kekuatan sekutu Eropa NATO akan segera menemukan bahwa serangan udara tidak dapat dilanjutkan tanpa pasokan persenjataan Amerika yang terjadi dikala mendesak. Situasi itu akan sama saja jika NATO meluncurkan kampanye berkepanjangan lainnya ketika sekarang dilakukan tanpa dukungan Amerika Serikat dalam skala besar. Trump pun telah menuntut kepada para sekutu NATO pada Konferensi Tingkat Tinggi NATO ditahun 2018 bahwa negara-negara anggota harus menggandakan target lebih dari 2% dari anggaran mereka yang dihabiskan untuk pertahanan menjadi 4%. Kritikus NATO menunjukkan bahwa Amerika Serikat sendiri telah menghabiskan kurang lebih 3,5% dari anggarannya untuk pertahanan. Tetapi faktanya tetap bahwa jumlah tersebut secara riil masih sangat besar dibandingkan dengan negara lain.

Selama masa kampanye pemilihan di tahun 2020 ini, Trump telah mengklaim bahwa dirinya yang bertanggung jawab penuh atas kebijakan NATO untuk membelanjakan $130 miliar lebih sejak dia menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Negara-negara anggota sekutu NATO, pada kenyataannya, mulai membelanjakan lebih banyak anggaran selama masa perang Ukraina dengan Rusia. Tetapi telah banyak juga kasus di mana banyak caci maki presiden yang berulang kali telah memaksa pemerintah aliansi NATO untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk pertahanan di NATO.




Referensi:


North Atlantic Treaty Organization. (n.d). Retrieved Nov 7, 2020 from NATO website: https://www.nato.int/


Kim Sengupta. Oct 30, 2020. Retrieved Nov 7, 2020 from INDEPENDENT.co.uk: www.independent.co.uk/news/world/nato-trump-biden-michael-flynn-sergey- kislyak-putin-us-election-2020


12 views0 comments

Komentáře


bottom of page