top of page
Writer's pictureadmin

PERAN UNESCO DALAM KERUSAKAN WARISAN DUNIA

Oleh: Septini Manik

Staf Divisi Komunikasi dan Jaringan 2018/2019



Pada 2017 lalu, tercatat ada 54 situs warisan dunia (17 alam, 37 budaya) yang berada dalam kondisi terancam. Beberapa situs yang terancam dalam bahaya, seperti Gereja Nativity, yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus. Dari tiap-tiap negara yang ada di dunia, pasti mempunyai tempat yang menyimpan banyak sejarah terbentuknya negara itu. Tentunya tempat-tempat bersejarah itu kemudian dilestarikan agar tidak rusak dan agar bermanfaat bagi semua orang di dunia ketika mengunjunginya. Oleh karena itu dibentuklah sebuah program dari PBB yang bernama United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage Sites.


Beberapa waktu yang lalu, dunia kembali dihiasi dengan berita kebakaran yang terjadi di salah satu gereja bersejarah, gereja Katedral Notre – Dame De Paris, Paris Perancis pada tanggal 15 April 2019. Kebakaran ini diduga terjadi karena ketidak sengajaan karena belum terdapat motif yang dapat menimbulkan kecurigaan penyebab dari kebakaran tersebut. Kebakaran ini terjadi pada pukul 18.50 waktu setempat, ketika itu terlihat gempulan asap didekat dua menara lonceng. Menara gereja runtuh dan api menyebar ke puncak menara katedral lalu akhirnya jatuh ketanah. Setelah menara runtuh, kerangka bangunan menjadi hancur. Sebanyak 400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ditempat kejadian. Dikarenakan tragedi ini, warga Perancis mengalami kesedihan dan merasa kehilangan salah satu ikon yang paling bersejarah di Perancis. Terkait kasus ini, Direktur Umum UNESCO Ms. Azoulay memberitahu sisa bangunan gereja tersebut akan diperbaiki. UNESCO juga mengatakan bahwa mereka siap untuk mengganti seluruh kerugian yang disebabkan oleh tragedi ini.


Tragedi tersebut memang terjadi karena faktor ketidaksengajaan. Namun, faktanya penyebab terbesar dari kerusakan situs berharga warisan dunia disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Sebut saja tiga taman nasional yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Komite Warisan Dunia pada 2004 karena kandungan bentang alamnya yang luar biasa. Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) atau Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera, adalah penghargaan yang diberikan untuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Penyebab utama dari kejadian-kejadian tersebut disebabkan oleh perbuatan dan ketidak pedulian manusia akan lingkungan sekitar.


Selain itu, kajian baru PBB mendapati perang saudara yang berlangsung lama di Suriah telah merusak bahkan menghancurkan ratusan situs warisan budaya Suriah. Kajian oleh UNITAR, Lembaga PBB untuk Pelatihan dan Penelitian itu menggunakan foto-foto satelit yang sangat rinci, yang melacak dan menganalisis sejauh mana kerugian itu. Perang saudara di Suriah selama lebih dari tiga tahun telah menewaskan sekitar 200 ribu orang dan memaksa lebih dari sembilan juta orang mengungsi, baik di dalam maupun luar negeri. Kajian baru PBB mendapati, banyaknya korban manusia itu diperparah oleh kehancuran warisan budaya Suriah yang sangat parah dan menyedihkan.


Salah satu organisasi yang bergerak dan berfokus pada isu warisan dunia adalah UNESCO ( United Nations Educational Scientific and Cultural Organization ). Ia berupaya membangun perdamaian melalui kerja sama internasional dalam Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Program UNESCO berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditentukan dalam Agenda 2030, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2015. (https://en.unesco.org/about-us/introducing-unesco)


UNESCO World Heritage adalah sebuah program dari PBB yang berfungsi untuk melestarikan dan menjaga situs warisan budaya dan alam yang terdapat di berbagai negara di dunia. Menurut PBB, situs warisan budaya dan alam tersebut adalah milik masyarakat dunia, dimanapun situs itu berada. Oleh karena itu semua masyarakat di dunia mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menjaga situs-situs warisan dunia tersebut agar tetap bisa dinikmati dan diketahui sejarahnya.


Dibentuknya UNESCO World Heritage ini juga bukan tanpa alasan. Program ini dibentuk berdasarkan perjanjian internasional tentang perlindungan terhadap budaya dunia dan warisan alam yang diadopsi UNESCO pada tahun 1972.

Yang ingin coba penulis sampaikan adalah, UNESCO memang merupakan sebuah organisasi besar yang memiliki wewenang dalam hal melindungi situs-situs berharga warisan alam. Namun, apabila kesadaran dari manusia untuk menjaga dan melestarikan warisan alam masih kurang maka usaha yang telah dilakukan UNESCO pun sia-sia. Jadi, marilah kita menjaga dan melestarikan budaya dunia dan warisan dunia kita. Karena jika bukan kita yang menjaga dan melestarikannya, siapa lagi?

523 views0 comments

Comments


bottom of page