top of page
Writer's pictureadmin

RESPON ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MENCEGAH DAN MENGANTISIPASI KEBAKARAN HUTAN DIMASA DEPAN

Oleh : Rafni Syahrani


Hutan adalah salah satu dari sedikit harta yang dimiliki manusia saat ini. Hutan banyak menyimpan hal berharga yang dibutuhkan oleh manusia. Menurut data dari WWF delapan dari 10 spesies yang ditemukan di hutan (WWF, 2020). Sekitar 750 juta orang, termasuk 60 juta masyarakat adat, juga tinggal di hutan. Hutan juga telah menjadi tempat tinggal bagi hewan dan tumbuhan yang terancam hampir punah. Namun, data justru menunjukkan bahwa ancaman terhadap hutan terus meningkat pesat setiap tahunnya.

Gambar 1.1 : Bendera dan Organisasi - organisasi Internasional

Sampai dengan bulan September 2020, media dunia telah dihebohkan oleh berbagai bencana kebakaran hutan dibeberapa penjuru dunia, seperti di Australia, California, Brasil dan beberapa lokasi lainnya. Para ilmuwan setuju bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di tahun 2020 adalah yang terparah sepanjang dua dekade terakhir. Kebakaran yang terjadi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya yaitu, perubahan iklim, kondisi geografis, ekologi, politik, ekonomi dan bahkan manusia menjadi salah satu faktor utama penyebab kebakaran hutan. Beberapa hutan dan lahan sengaja dibakar dengan berbagai alasan. Menurut penilitian 75% kebakaran hutan yang terjadi disebabkan langsung oleh manusia (WWF, 2020)


Efek yang dibawa oleh kebakaran sendiri sangatlah besar. Kebakaran hutan memiliki dampak yang cukup buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, keanekaragaman hayati, dan kondisi perekonomi di seluruh dunia. Pada tahun 2020 bertepatan dengan munculnya pandemi COVID-19, asap yang datang bersamaan dengan kebakaran hutan semakin memperburuk keadaan. Di tengah hutan hujan Brazil, virus corona juga ikut berkembang pesat. Manaus, kota terbesar di kawasan Amazon bahkan menjadi pusat wabah disana. Mereka terpaksa menggali kuburan massal, sebagai satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh pihak berwenang karena sudah cukup kewalahan akibat banyaknya kematian Covid-19 (Katy Watson, 2020 dari BBC). Selain itu, kebakaran hutan juga mengancam satwa terlindungi yang bertempat tinggal di hutan sebelumnya. Kebakaran di Australia sejak tahun 2019-2020 diperkiran telah menewaskan lebih dari 3 miliar hewan termasuk diantaranya spesies terlindungi seperti koala (WWF, 2020)


Gambar 1.2 : Kebakaran Hutan yang terjadi di New South Wales, Australia

Melihat banyaknya kebakaran hutan dan dampak buruk yang dibawa mengindikasikan bahwa banyak organisasi internasional yang bergerak di bidang lingkungan terkesan “kecolongan” dalam menangai persoalan ini. Maka dari itu, banyak organisasi internasional yang bergerak dibidang lingkugan seperti WWF dan Greenpeace mulai kembali menguatkan fokus mereka pada isu kebakaran hutan. Greenpeace, dalam mencegah dan mengatisipasi kebakaran hutan dimasa depan dengan tegas menganjurkan Zero Deforestation sebagai supply chains perusahaan tertentu. Yang artinya setiap perusahaan bertanggung jawab penuh atas proses produksi barang mereka dengan cara tidak melakukan deforestasi.


Selain itu, organisasi internasional lain yang bergerak di bidang yang sama seperti WWF juga mulai menegaskan kembali aksi yang akan mereka ambil untuk mengantisapsi kebakaran hutan dimasa depan. Diantaranya, WWF menganjurkan untuk menginvestasi kembali pada aksi pencegahan kebakaran hutan. Selama ini banyak negara di dunia yang lebih fokus pada penanganan daripada pencegahan. Contohnya, Mideternia hanya menggunakan 20% dari dana yang tersedia untuk melakukan aksi pencegahan kebakaran. Padahal, dengan memfokuskan budget pada penanganan tidak menyelasaikan isu dari kebakaran hutan itu sendiri. Karena kemungkingan untuk kebakaran hutan terjadi lagi sangat besar di masa depan, dan tentu dampak yang dibawa akan lebih buruk. Maka dari itu, WWF percaya dengan investasi pada pencegahan adalah langkah yang tepat untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan.

Dengan berupaya mengimplementasikan langkah-langkah di atas, tentunya kebakaran hutan dapat dihindari, mengingat dampak buruk yang bawa oleh kebakaran hutan sangat merugikan berbagai pihak. Saat ini, masyarakat dunia masih berfokus untuk berjuang menghadapi pandemi COVID-19, maka menambah masalah dengan isu kebakaran hutan bukan pilihan yang bener. Oleh karena itu, pencegahan butuh dilakukan dan sinergi antar organisasi internasional yang bergerak di bidang yang sama bisa menjadi pilihan yang tepat saat ini.


Sumber :

153 views0 comments

Commenti


bottom of page