top of page
Writer's picturevisualpublikasi202

Respon UNICEF Terhadap Hilangnya Akses Pendidikan bagi Korban Anak-Anak Akibat Gempa di Turki


Oleh: Angglora Wanda Yulistiawati

Pada 6 februari 2023 telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,8 skala richter di Turki. Gempa bumi ini berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep, Turki. Namun karena kekuatannya yang besar, gempa ini dapat dirasakan oleh wilayah negara lain selain Turki seperti Siprus, Suriah, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak dan hingga di negara sejauh Rumania, Georgia, hingga Mesir. Menurut ahli, gempa bumi di Turki ini terjadi karena Lempeng Arab yang bergerak ke arah Utara bergesekan dengan Lempeng Anatolia yang berada di Turki, yang akhirnya menyebabkan terjadinya gempa bumi dengan skala yang besar. Gempa Turki ini juga dianggap mematikan karena berdampak pada kerusakan yang cukup besar dan memakan banyak koban jiwa. Salah satu alasan kenapa gempa ini mematikan adalah karena waktu terjadinya gempa ini adalah sekitar pukul 04.17 (01.17 GMT) pagi dimana pada jam ini adalah waktu para penduduk sedang tidur. Akibatnya, banyak penduduk terperangkap di rumah mereka yang runtuh. Hal ini diperparah dengan konstruksi bangunan di daerah kejadian gempa yang tidak kokoh sehingga menyebabkan bangunan mudah runtuh saat kejadian. Data sementara mencatat, ada sekitar 50 ribu orang yang tewas akibat Gempa di Turki ini.


Gempa bumi dahsyat yang terjadi di Turki pada awal tahun 2023 ini tentunya mendapat perhatian dari berbagai pihak. Banyak negara hingga Organisasi Internasional turut serta memberikan dukungannya terhadap para korban Gempa di Turki. Negara-negara serta organisasi internasional yang turut prihatin terhadap peristiwa gempa di Turki tersebut, berbondong-bondong mengirimkan bantuan untuk para korban gempa seperti mengirimkan relawan sebagai tim penyelamat dan tim medis hingga mengirimkan makanan siap saji serta bantuan dalam bentuk lainnya. Berkat solidaritas yang dimiliki oleh negara negara serta organisasi internasional tersebut, tentunya sangat berguna dan juga membantu upaya pemulihan para korban akibat gempa di Turki.


Salah satu Organisasi Internasional yang terlibat dalam penanggulangan gempa di Turki adalah UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund). Sebagai Lembaga yang fokus di bidang perlindungan dan perkembangan anak-anak di dunia, tentunya UNICEF sendiri merasa prihatin dengan kondisi korban anak-anak akibat gempa di Turki ini. Hancurnya fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di Turki seperti sekolah dan ruang belajar, tentunya akan menjadi faktor yang dapat merugikan anak-anak karena tidak bisa mengakses pendidikan. Terganggunya akses pendidikan anak-anak di Turki ini mengundang perhatian UNICEF sebagai lembaga pendidik, penyuluh, rehabilitator dan advokat dalam pelayanan dan perlindungan hak-hak anak di dunia. Tercatat ada sekitar 4 juta anak di Turki yang terdampak Gempa di Turki, dan jumlahnya bisa terus bertambah seiring berjalannya waktu. Memiliki akses pendidikan yang baik dan memadai akan sangat penting bagi perkembangan anak. Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan yang baik akan sangat bermanfaat bagi kehidupan masa depan, semakin tinggi pendidikan yang kita miliki semakin tinggi pula kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mapan.


Sebagai lembaga perlindungan anak yang memiliki harapan besar agar anak-anak di dunia mendapatkan akses pendidikan dan perlindungan yang selayaknya, UNICEF tentu tergerak untuk membantu proses pemulihan korban gempa di Turki terutama korban anak anak. UNICEF menunjukan kepeduliannya dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah Turki untuk kembali memulihkan akses pendidikan bagi para korban akibat gempa. Rencana yang dimiliki oleh UNICEF untuk memulihkan akses pendidikan bagi para korban anak dalam gempa Turki yaitu dengan memberikan fasilitas pendidikan berupa ruang belajar lengkap dengan peralatan dan perlengkapan pendidikan yang memadai untuk para korban anak-anak yang putus sekolah, agar mereka tetap bisa mengakses pendidikan di masa pemulihan akibat gempa. Saat ini pihak UNICEF sedang melakukan pengamatan terhadap tingkat kerusakan yang dialami oleh sekolah-sekolah di wilayah Turki dan sedang dalam tahap persiapan untuk perbaikan fasilitas pendidikan yang rusak agar pembangunan ruang belajar sementara bagi para korban anak bisa segera terealisasi. UNICEF berharap anak-anak yang putus sekolah akibat gempa di Turki ini, dapat segera kembali mengakses pendidikan yang normal seperti dulu sebelum gempa terjadi.


UNICEF sebagai lembaga organisasi yang berada di bawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang berfokus pada perlindungan dan perkembangan anak di dunia, telah berupaya dengan sebaik mungkin agar para korban anak yang putus sekolah akibat peristiwa gempa bumi yang menimpa Turki ini dapat kembali mengakses pendidikan secara normal. Sebab seperti yang kita tahu bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masa depan seseorang terutama anak-anak. Alasannya tak lain karena merekalah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa di masa depan, sehingga anak-anak harus memiliki pendidikan yang baik agar dapat berguna dalam upaya memajukan dunia yang lebih baik.


Upaya-upaya yang telah disampaikan oleh UNICEF seperti rencana pembangunan ruang belajar sementara, sebagai fasilitas untuk menunjang pendidikan bagi korban anak- anak yang terdampak gempa di Turki dapat dikatakan sudah baik. UNICEF sudah dengan gamblang menunjukkan kepeduliannya terhadap para korban anak akibat gempa di Turki, dengan memberikan bantuan untuk mengakses pendidikan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Dalam hal ini, UNICEF dapat dikatakan sudah bijak dalam bertanggung jawab serta menjalankan tugasnya sebagai lembaga yang berfokus pada perlindungan dan perkembangan anak di dunia. Diharapkan upaya-upaya yang telah direncanakan oleh UNICEF ini dapat segera terlaksana sehingga para korban anak-anak yang putus sekolah dapat segera kembali belajar dan dapat kembali mengakses pendidikan seperti sedia kala.


19 views0 comments

Kommentare


bottom of page