Oleh : Nadia Fransiska
Uni Eropa telah berkembang menjadi organisasi regional besar yang bertujuan mendirikan pasar terpadu tunggal dengan tarif eksternal yang sama, penghapusan tarif dan kuota internal, serta memajukan pergerakan bebas modal dan tenaga kerja dan kini telah berevolusi dari yang sebelumnya merupakan sebuah satuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam Uni Eropa mulai dari iklim, lingkungan dan kesehatan hingga hubungan eksternal dan keamanan, keadilan 64 dan migrasi, yang juga turut bermain dalam konstelasi politik dunia. Uni Eropa didasarkan pada peraturan hukum dimana semua hal yang dilakukannya didasarkan pada perjanjian dan demokratis yang juga disetujui oleh negara- negara anggotanya. Uni Eropa juga diatur oleh prinsip demokrasi perwakilan, dengan warga negara yang secara langsung diwakili di Parlemen Eropa dan negara-negara anggota yang diwakili di Dewan Eropa dan Dewan Uni Eropa. (The European Union in Brief, 2017)
Ukraina merupakan salah satu negara kerjasama Uni Eropa yang berada di kawasan Laut Hitam dan juga merupakan negara partner prioritas Uni Eropa dalam kerangka European Neighbourhood Policy (ENP) dan The Eastern 69 Partnership. Hubungan bilateral antara Ukraina dan Uni Eropa dilakukan setelah kemerdekaan Ukraina pada Desember 1991. Uni Eropa telah menandai karakter demokrasi yang terjadi selama referendum Ukraina, yang menandai kemerdekaan dan kedaulatan dari Ukraina. Kemudian untuk pertama kalinya Uni Eropa meminta Ukraina untuk mengurus status member-states of European Communities Open dan membangun dialog konstruktif langsung pada implementasi dari semua pembentuk USSR. Situasi politik internasional dan internal Ukraina dalam banyak hal bergantung pada keselarasan kekuatan strategis politik dan militer di Eropa saat ini. Integrasi Eropa, yang telah berkembang secara khusus secara aktif dalam dekade terakhir karena perubahan evolusioner yang mendalam di Uni Eropa, menyajikan bagian penting dari proses tersebut. Pengaturan masalah seperti itu terkait erat dengan aspirasi Ukraina untuk berpartisipasi dalam integrasi Eropa dan memasuki Uni Eropa di masa depan. Itu lebih dari sekali diumumkan oleh badan pemerintahan dan tercermin dalam dokumen resmi. (Commission, Analysis of the EU-Ukraine Relations, 2012)
Bicara tentang Rusia dan Uni Eropa merupakan dua aktor yang memiliki kedekatan secara geografi dan telah menjadi mitra dalam beberapa kerjasama yang telah dilakukan. Kepentingan utama Uni Eropa ialah untuk mendorong stabilitas politik dan ekonomi Federasi Rusia dengan menjamin pasokan energi yang berkelanjutan dari Rusia, mendorong kerjasama di bidang hukum, lingkungan hidup dan keselamatan nuklir serta meningkatkan kerjasama dengan Rusia di Caucasus bagian selatan dan negara-negara CIS. (Luhulima, 2007). Rusia juga salah satu negara pemasok yang penting dan besar dari produk-produk energi ke UE, seperti minyak dan gas bumi yang kini merupakan sumber daya strategi yang sudah jauh lebih penting dari batubara dan besi baja seperti sebelumnya. Karena ekonomi Rusia sedang tumbuh dengan cepat, Rusia menjadi suatu pasar yang besar bagi barang dan jasa Uni Eropa dengan kemungkinan pertumbuhan yang berlanjut. Selain itu, Rusia merupakan sekutu yang penting dalam usaha Uni Eropa menghadapi ancaman-ancaman baru bagi keamanannya seperti terorisme, polusi, kejahatan transnasional, migrasi illegal dan perdagangan manusia.
Dalam konflik di semenanjung Crimea, Ukraina dan Rusia melihat Crimea sebagai wilayah yang dapat meningkatkan kekusaannya di Laut Hitam juga memperbesar pengaruh ke Mediterania. Ukraina perlu untuk mempertahankan wilayah kedaulatannya sedangkan Rusia memiliki Pangkalan Militer terbesarnya di Crimea sebagai posisi strategis dalam kepentingan ekonomi, politik, maupun keamanan di bagian wilayah ini. Uni Eropa merupakan sebuah organisasi supranasional di kawasan Eropa yang memiliki pengaruh dan peranan besar di dalam berjalannya dunia internasional. Uni Eropa memiliki beberapa alasan atas keterlibatannya di dalam konflik Ukraina dan Rusia, yakni seperti keinginan Uni Eropa untuk membawa Ukraina masuk ke dalam nilai yang diemban Uni Eropa, selain itu ingin memastikan posisinya di mata internasional di dalam menjalankan hukum internasional dan mempertahankan keadilan. Sebagai organisasi terbesar di kawasan Eropa, konflik yang terjadi di kawasan ini akan menjadi tanggung jawab Uni Eropa untuk membantu menyelesaikan agar dapat terciptanya stabilitas keamanan kawasan. Pada konflik ini, Uni Eropa memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas tindakannya menganekasasi Crimea karena hal tersebut dianggap membawa konflik dan melanggar hukum internasional juga kedaulatan Ukraina sebagai negara merdeka. Sedangkan, sikap Uni Eropa ke Ukraina yakni mendukung segala usaha pemerintah Ukraina untuk menstabilkan keadaaan 100 di dalam negaranya dan membuat Ukraina semakin berada pada posisi pro Uni Eropa dengan menganut nilai dan asas berupa demokrasi, penegakkan HAM maupun ekonomi liberal.
Menurut penulis, dengan tindakan Uni Eropa yang memberi sanksi kepada Rusia akan semakin menjadi pemicu konflik besar akan terjadi, Hal ini dapat membuat Rusia mengambil tindakan untuk memperbesar dukungannya seperti di wilayah Timur Ukraina dimana Rusia mendukung pemisahan diri wilayah tersebut dari Ukraina dan semakin memperburuk keadaan di Ukraina.
Comments